Dalglish Keluhkan Faktor Kreativitas

Liverpool tak mampu bersaing di Liga Europa setelah dipastikan tersingkir di kaki Braga, Kamis (17/3) malam.

Bertanding di Anfield, Liverpool gagal membalas kekalahan 1-0 di laga pertama. Ditahan imbang tanpa gol oleh Braga, Liverpool harus melupakan peluang berjaya di Eropa musim ini.

"Dari dua laga yang dimainkan, penalti lah yang membedakan kedua tim," sergah manajer Kenny Dalglish mengingatkan gol penentu Braga dhasilkan melalui eksekusi titik putih.

"Padahal pertandingan berjalan seimbang dan fakta pertandingan ini harus ditentukan melalui penalti membuktikan betapa dekatnya kekuatan kedua tim."

"Menaklukkan kiper lebih penting daripada membuatnya bekerja keras. Butuh kreativitas atau nasib baik untuk meruntuhkan tim yang tampil terorganisir."

"Kami tak dinaungi nasib baik selama dua laga dan seperti halnya tim lain di dunia, saya yakin kami akan tampil beda jika punya pemain kreatif.

Meski tersingkir, Dalglish menolak menganggap musim Liverpool telah berakhir.

"Saya kira Liverpool tidak bisa dibilang sedang menurun. Memang mengecewakan tak lagi dapat tampil di Eropa, tapi kompetisi ini hanya bisa dicapai dengan jumlah kemenangan tertentu. Kalau kami mampu memenuhinya dan mengumpulkan poin demi poin, kami akan kembali ke Eropa musim depan," pungkasnya.


Sumber

Chicharito: Gol Ke Gawang Liverpool Tidak Menyenangkan

Striker Manchester United Javier Hernandez mengakui bahwa meskipun dirinya telah mencetak gol ke gawang Liverpool, dirinya tidak merasa bahagia. Chicharito hanya berhasil membalas satu gol dari tiga gol yang dilesakkan Liverpool ke gawang klubnya.

"Gol selalu memberi kepercayaan diri kepada anda, tetapi jika saya memiliki pilihan maka saya akan menukar gol tersebut dengan tiga angka, begitu juga dengan beberapa gol yang saya cipatakan selama karir saya," ujar Chicharito kepada United Review.

"Memang bagus mencetak gol di Anfield, tetapi saya lebih memilih untuk tidak mencetak gol dan menang. Kami tidak dapat mengubah masa lalu, tetapi kami dapat fokus di saat ini dan masa depan. Atmosfir di tim bagus."

"Kami telah berdiskusi tentang apa yang salah dan apa yang dapat kami kembangkan ke depan, dan sekarang kami melihat ke depan. Pelatih, pemain dan semua staff berdeterminasi untuk merespon. Ini adalah momen krusial di musim ini dan kami semua optimistis," tutup Chicharito.


Sumber

Suarez Bangga Dilatih Dalglish

Striker Liverpool, Luis Suarez, mengaku bangga bisa bekerja sama dengan sang manajer, Kenny Dalglish. Dilatih seorang legenda seperti Dalglish, menurut Suarez, menjadi suatu hal yang hebat dalam karier sepak bolanya.

Suarez didatangkan oleh Liverpool pada bursa Januari lalu dengan mahar 26,5 juta euro (sekitar Rp 325 miliar) dari Ajax Amsterdam. Sejauh ini pemain asal Uruguay tersebut sudah tampil sebanyak empat laga dan mencetak satu gol. Debut pertamanya bersama "The Reds" melawan Stoke City, 2 Februari lalu, diwarnai dengan gol pertamanya untuk tim yang berdiri tahun 1892 tersebut

"Punya manajer seperti Kenny Dalglish sungguh sangat hebat untukku. Dia orang yang punya sejarah hebat dan penting untuk klub. Dia salah satu (mantan) pemain terbaik yang pernah dimiliki klub dan sekarang dia mengoreksi dan melatihku," kata Suarez.

"Aku pikir sangat hebat untukku bisa bekerja dengan legenda seperti Kenny dan aku menikmatinya sejauh ini," sambungnya.

Suarez juga berharap manajemen Liverpool mematenkan status Dalglish di akhir musim. Dalglish saat ini hanya menjabat sebagai caretaker setelah manajemen memecat Roy Hogdson, 8 Januari lalu. Tapi, beberapa pihak, termasuk Suarez, berharap Dalglish bisa tinggal di Anfield lebih lama. "Ya, tentu saja. Aku ingin bekerja dengannya lebih lama di masa depan," tegas pemain berusia 24 tahun tersebut.

Sumber

Dalglish Puas dengan Penampilan Carroll

Kenny Dalglish boleh merasa frustrasi dengan permainan Liverpool kala menghadapi Braga, Jumat (18/3/2011) dinihari WIB, tapi penampilan Andy Carroll menjadi sedikit hiburan untuknya.

Carroll untuk pertama kalinya tampil sebagai starter dalam laga yang berlangsung di Anfield tersebut. Awalnya Dalglish tak berekspektasi jika eks penyerang Newcastle United itu bisa bertahan lama di lapangan, mengingat dia baru sembuh dari cedera.

Tapi Caroll mampu melebihi ekspektasi sang manajer. Ia menjadi tumpuan di lini depan karena Liverpool sangat membutuhkan gol. Dan kendati tak mencetak gol, bomber berusia 22 tahun itu beberapa kali sukses memenangi duel udara dan tampak menjadi target man yang ideal untuk The Reds.

Kini, tinggal tugas dirinya mencari jalan untuk bisa mengeluarkan kemampuan terbaik Carroll.

"Dia bertahan lebih lama dari yang kami harapkan. Pada akhirnya, kami butuh dia untuk terus berada di lapangan karena kami butuh untuk mencetak gol," ujar Dalglish di situs resmi Liverpool.

"Dia punya aset berharga dalam dirinya dan kami harus segera belajar bagaimana cara mengeluarkan kemampuan terbaik dari dirinya. Kami juga punya aset terbaik untuknya, jadi dia juga bisa memiliki yang terbaik dari kami."

"Secara keseluruhan, kami senang melihatnya kembali ke lapangan. Kami juga tak kecewa dengan kontribusinya," tukas Dalglish.

Sumber

Reina Tetap Puas dengan Liverpool

Tersingkir dari Liga Europa menutup semua peluang Liverpool merengkuh gelar juara. Meski dirasa pahit, Pepe Reina tetap meilhat banyak hal positif didapat The Reds saat ini.

Di Anfield, Jumat (18/3/2011) dinihari WIB Liverpool gagal membalas kekalahan 0-1 yang diderita di kandang Braga dua pekan lalu. Cuma bermain imbang 0-0, The Reds harus menerima kenyataan pahit terdepak dari kompetisi terakhir di mana mereka punya peluang meraih trofi juara.

Meski out dari kompetisi Eropa, Pepe Reina menilai kegagalan tersebut tidak lantas menodai tren bagus yang dicatatkan Liverpool dalam beberapa bulan ke belakang. Yang di maksud kiper asal Spanyol itu adalah konsistensi yang ditunjukkan 'Si Merah' pasca kedatangan Kenny Dalglish.

"Kami sudah lebih baik dalam tiga bulan terakhir dan itu sesuatu yang positif. Kita harus melihat pada gambaran yang lebih besar dan kami menunjukkan kemajuan, kami terus tumbuh," sahut Reina di situs resmi klubnya.

"Kami kecewa dan kami tahu kalau tak ada lagi trofi yang bisa kami perjuangkan sekarang. Sekarang kami harus memastikan kalau kami bisa finis dalam posisi terbaik di liga," lanjut Reina.

Sempat terjerembab di zona degradasi, Liverpool saat ini bertengger di posisi enam klasemen sementara dengan poin dikumpulkan berjumlah 42. Dengan ada sembilan pertandingan tersisa, mereka tertinggal sembilan angka dari Chelsea di posisi empat, yang merupakan jatah terakhir menuju Liga Champions.

Meski peluang berlaga di Liga Champions musim depan masih terbuka, Reina cuma menargetkan Liverpool bisa finis di posisi lima untuk bisa kembali berlaga di Eropa melalui Liga Europa.

"Ini periode yang sulit dan tidak menyenangkan tapi masih ada dua bulan di depan kami dan kami harus terus melaju. Tentu saja (posisi) kelima masih mungkin. Masih ada sembilan pertandingan dan banyak poin bisa didapat. Tottenham masih bermain di Liga Champions dan masih punya banyak pertandingan. Semoga kami akan cukup memenangi pertandingan untuk bisa finis kelima," tuntas Reina.

Sumber

Liverpool Gagal, Dalglish Frustasi

http://images.detik.com/content/2011/03/18/1033/KennyD-Gettyimages.jpgKenny Dalglish terlihat frustrasi pasca Liverpool tersingkir dari Liga Europa. Manajer berjuluk "King Kenny" itu mengatakan bahwa timnya kurang kreatif dan kurang beruntung.

Liverpool tereliminiasi dari Liga Europa usai hanya bermain imbang 0-0 saat menghadapi Braga di Anfield dalam leg II babak 16 besar dinihari tadi. Hasil imbang itu membuat The Reds tersingkir karena di leg I kalah 0-1.

Di situs resmi Liverpool dituliskan bahwa Dalglish tak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya pasca gagal membawa tim berlambang burung liver itu melaju.

"Lawan bermain sangat terorganisisr dan kami paham sebelum pertandingan ini bahwa tanggungjawab untuk mencetak gol ada pada kami. Mungkin bila tandukan Andy Carroll bisa masuk, mungkin hasilnya bisa berbeda," ujar Dalglish.

Suksesor Roy Hodgson itu mengatakan bahwa timnya memiliki kekurangan dalam kreatifitas dalam laga dinihari tadi. Selain itu Dalglish juga menyebut bahwa timnya kurang beruntung.

"Anda harus benar-benar kreatif bila ingin mengalahkan tim yang bermain dengan sangat terorganisir. Atau selain itu, Anda harus membutuhkan sedikit keberuntungan," lugas manajer kelahiran 4 Maret 1951 tersebut.

"Kami jelas tidak beruntung dalam dua leg menghadapi Braga, namun saya kira orang akan mengatakan hal yang sama. Seperti halnya tim lain yang ada di dunia, kami seharusnya sedikit lebih kreatif. Namun ternyata kami tak ada bedanya dengan yang lain," tuntas dia.

Sumber

Imbang, Liverpool Tersingkir

Liverpool harus melupakan ambisi untuk menjadi juara Liga Europa setelah bermain imbang 0-0 dengan Braga di Anfield. Hasil itu membuat The Reds tersingkir.

Pada pertandingan yang berlangsung Jumat (18/3/2011) dinihari WB, Liverpool turun dengan memasang Andy Carroll sejak awal pertandingan. Ia ditemani oleh Dirk Kuyt dan dibantu oleh Raul Meireles dari lini kedua.

Di babak kedua, Liverpool juga mencoba menjadi lebih ofensif dengan memasukkan David Ngog dengan menarik Joe Cole.

Formasi itu sendiri terbilang ampuh lantaran 'Si Merah' terbukti unggul penguasaan bola 67:33 dan melepaskan lebih banyak tembakan, yakni 13 berbanding tiga. Kendati demikian, tak satu pun peluang berhasil berbuah menjadi gol.

Pada akhirnya, kemenangan Braga 1-0 di laga perdana menjadi hasil penentu. Akibat hasil tersebut, Liverpool kini harus melupakan diri untuk mengangkat trofi Eropa musim ini.

Liverpool sempat mendapatkan peluang di menit ketujuh ketika Carroll memenangi perebutan bola di udara. Bola kemudian diterima oleh Cole yang langsung melepaskan tendangan. Peluang ini berakhir dengan kiper Braga, Guilherme Artur, melakukan penyelamatan dengan baik.

Liverpool terus berusaha menyerang untuk mendapatkan gol cepat. Di menit 27, Meireles mengirimkan umpan ke arah kotak penalti. Namun usaha gelandang asal Portugal itu digagalkan oleh tangkapan Artur di dalam boks.

Di menit 33, Carroll terjatuh di dalam kotak penalti setelah mencoba menerima umpan silang dari Kuyt. Namun demikian, tak ada penalti yang diberikan, kendati sang bomber berteriak memintanya.

Tiga menit menjelang turun minum, peluang Liverpool kembali datang. Paulao berhasil menghalaunya dan Liverpool pun mendapatkan tendangan penjuru. Usaha melalui sepak pojok ini juga masih bisa digagalkan Artur.

Babak pun pertama berakhir tanpa gol. Liverpool tampil relatif dominan di paruh pertama ini.

Di menit 53, Cole mengirimkan umpan ke depan gawang. Sial baginya, umpannya belum menemui sasaran lantaran lewat di atas kepala Maxi Rodriguez.

Semenit kemudian, giliran Maxi sendiri yang berusaha sendiri. Ia melepaskan tendangan ke arah gawang, namun masih belum menemui sasaran. Tendangan gawang untuk Braga.

Di menit 61, Braga mendapatkan peluang untuk mencetak gol. Berawal dari sebuah tendangan penjuru, bola jatuh di kaki Silvio. Tendangannya membentur pemain Liverpool dan jatuh di kaki Alan yang berada di depan gawang. Sial untuk nama terakhir, tendangannya meleset tipis di samping jala Jose Reina.

Liverpool juga mendapatkan satu kesempatan emas terakhir di menit 84 melalui Carroll. Sial baginya, sundulannya ke arah gawang malah mengenai punggung Kuyt.

Usaha berikutnya tak lama kemudian, melalui tendangan Martin Skrtel, juga belum menemui hasil lantaran sukses diblok oleh Artur.

Susunan Pemain
Liverpool: Reina, Carragher, Johnson, Skrtel, Wilson, Cole (Ngog 75), Meireles, Lucas, Maxi (Spearing 76), Kuyt, Carroll.

Braga: Artur, Angelo Miguel Garcia, Paulao, Valdelomar, Silvio, Hugo Viana, Vanderson (Kaka 73), Leandro Salino (Mossoro 89), Alan, Rocha Paulo Cesar, Lima (Ze Meyong 84).

Sumber
YOU'LL NEVER WALK ALONE