Posisi Hodgson Terancam

Arsitek Liverpool Roy Hodgson mengatakan sejak pertama kali melatih tim dirinya tidak pernah mendapat dukungan penuh dari Liverpudlian, suporter fanatik The Reds. Pernyataannya menyusul kekalahan tim 1-0 dari Wolverhampton Wanderers di Anfield.

Seruan agar Hodgson turun digalang Liverpudlian setelah melihat tim kesayangannya dipermalukan Wolves. Mereka marah melihat posisi klub yang tinggal tiga poin lagi terbenam ke jurang degradasi. Teriakan agar Kenny Dalglish, yang sempat menjadi kandidat utama pengganti Rafael Benitez pada musim panas lalu, untuk menggantikan Hodgson kembali terdengar.

“Sejak datang di Anfield, saya tidak pernah mendapat dukungan penuh di sini,” terang Hodgson, yang menambah performa buruk Liverpool pada awal musim sejak terdegradasi pada musim 1953-54, Kamis (30/12).

Hodgson menilai masalah utama yang dihadapinya saat ini adalah permasalahan pada kedua pemilik, Atom Hicks dan George Gillet. Dukungan Liverpudlian agar Dalglish menggantikannya juga menjadi sandungan utama keinginannya untuk bertahan hingga akhir musim. Namun ia menegaskan ini adalah hal logis yang diterima pelatih ketika gagal memberikan hasil positif. “Saya berharap suporter akan menjadi suporter karena kami memerlukan dukungan. Kami tidak ingin mendapat kekalahan. Permainan kami memang bermasalah, jadi saya pikir ini waktunya bagi suporter membantu kami,” jelasnya.

Ia mengatakan timnya bukannya tidak berusaha memenangkan pertandingan. Cuma, menurutnya saat ini para pemainnya kurang memberikan kualitas dan tidak tampil percaya diri di lapangan. “Namun hal-hal negatif seperti itu tidak akan membantu,” tegasnya.

Toh, ia mengakui ini menjadi kekalahan terburuk Liverpool musim ini. Bahkan kekalahan ini lebih buruk ketika tim kalah dari Northampton maupun Blackpool. “Kami berharap mendapat hasil positif namun kenyataannya terbalik. Kami tampil sangat buruk. Sedih mengakhiri 2010 dengan kekalahan di depan suporter sendiri,” katanya.

Sumber http://bola.tempointeraktif.com/hg/sepakbola/2010/12/30/brk,20101230-302650,id.html

Hodgson Balas Liverpudlians Dengan Tuntutan

Roy Hodgson jadi sasaran kekecewaan para pendukung Liverpool saat kalah dari Wolverhampton Wanderers. Mengaku sudah mulai terbiasa, Hodgson tetap membalas itu dengan tuntutan untuk fans.

Liverpool menelan hasil buruk setelah dipermalukan Wolves 0-1 di Anfield, Kamis (30/12/2010) dinihari WIB. Akibatnya, Hodgson selaku manajer 'Si Merah' pun jadi bulan-bulanan ejekan para Liverpudlians.

Ribuan fans diberitakan melontarkan seruan sarkastis "Hodgson untuk (timnas) Inggris" setelah ia memasukkan Ryan Babel untuk menggantikan David Ngog di paruh kedua laga.

Bukan hanya itu para fans tuan rumah juga meneriakkan nama Kenny Dalglish, pemain legendaris Liverpool yang juga pernah menangani klub tersebut. Sebelum Hodgson menempati kursi manajer sepeninggal Rafael Benitez, fans memang menjagokan Dalglish untuk posisi tersebut.

"Aku sudah terbiasa. Memang begitu adanya. Ia adalah pesaing untuk pekerjaan ini tapi akhirnya pekerjaan ini diberikan kepadaku dan ia adalah seorang legenda Liverpool," komentar Hodgson di AFP.

"Aku tidak suka mendengar hal-hal (cibiran) itu. Hal itu bukan sesuatu yang aku hargai, tapi aku juga tidak bisa mengontrolnya. Aku sedang berusaha sebaik mungkin melakukan pekerjaan ini dan aku bekerja keras," paparnya.

Hodgson berusaha memahami posisi dirinya saat ini di mata para fans, terlebih lagi prestasi Liverpool memang sedang kurang oke. Namun, ia juga berharap justru di saat sulit seperti itulah mereka bisa memberikan dukungan untuk tim kesayangan.

"Semenjak aku datang, dukungan Anfield yang luar biasa belum benar-benar kelihatan. Aku harus berharap fans-fans akan menjadi suporter karena kami butuh dukungan. Kami kan tidak kalah dengan sengaja."

"Anda sudah pernah melihat bagaimana para pemain ini. Mereka kini hanya sedang tidak bermain seperti yang sudah mereka lakukan di masa lalu, jadi aku pikir inilah saatnya buat fans untuk ikut membantu kami," tuntut Hodgson.


Sumber http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2010/12/30/133501/1535976/72/hodgson-balas-cibiran-liverpudlians-dengan-tuntutan?b99110270

Upaya Renaisans The Reds Gagal

Kembalinya Steven Gerrard pada laga melawan Wolverhampton Wanderers sempat menimbulkan optimisme bagi Liverpool. Manajer Roy Hodgson yakin performa timnya akan kembali ke trek yang benar dengan kehadiran sang kapten.

Nyatanya, jauh panggang dari api. The Reds takluk 0-1 dari Wolves.

"Kami sebenarya berharap menjadikan laga ini sebagai renaisans. Nyaranya, itu tak terjadi," jelas Hodgson usai pertandingan.

Hodgson mengakui jika Liverpool tampil buruk. "Kami mencoba banyak usaha, tapi tak pernah menciptakan produk akhir yang diinginkan. Para pemain sangat kecewa, fans pun marah. Itu bisa dimengerti," ungkap. "Kami bisa dikatakan kurang beruntung. Hasil 0-0 seharusnya lebih adil untuk laga ini."

Kendati demikian, Hodgson meminta para pemainnya termasuk juga fans untuk tidak panik. Dia masih punya keyakinan Liverpool bakal bangkit. Berbeda dengan Hodgson, Mick McCarthy menyambut gembira kemenangan atas Liverpool. Dia pun memuji Stephen Ward yang membobol gawang Pepe Reina sebagai pahlawan timnya.

Sumber http://www.duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Liga-Inggris/Premier-League/News/Upaya-Renaisans-The-Reds-Gagal

Firman Utina: Kami Telah Melakukan Yang Terbaik

Firman Utina kecewa karena Timnas Indonesia gagal menjuarai Piala AFF 2010. Namun, kapten Timnas Indonesia itu berharap agar hal ini tidak menjadi alasan mereka dihujat karena penggawa Garuda Merah Putih telah menunjukkan kemampuan terbaik mereka.

"Saya merasa sangat menyesal, terutama pada para suporter kami. Kami telah menunjukkan permainan yang bagus di babak penyisihan sampai di semifinal. Saat ini, rasa sedih dan sesal kami sama dengan yang dirasakan semua orang di Indonesia," tutur Firman, seperti dilansir situs resmi AFF.

"Namun, inilah sepak bola. Terkadang kami menang, terkadang kalah. Sangat penting bagi para suporter untuk mengerti hal ini. Tidak perlu menuding siapa yang salah. Kami adalah sebuah tim."

"Mungkin, hari ini kami tidak bermain dengan cukup baik. Namun, selalu ada kesempatan kedua untuk memperbaiki penampilan kami."

Lebih lanjut, pemain yang kini memperkuat Sriwijaya FC ini mengaku tidak lagi dibayangi rasa bersalah usai gagal mengeksekusi penalti ke gawang Malaysia.

"Seperti kata pelatih kami, Alfred Riedl, bisa jadi meski saya berhasil, tidak akan mengubah keadaan. Bisa jadi kami menang atau bisa jadi kami tetap kalah. Sepak bola dimainkan selama 90 menit. Kesalahan terbesar kami adalah kalah telak di Kuala Lumpur. Selalu menjadi hal yang sangat berat untuk mengejar ketinggalan tiga gol. Apalagi para pemain mereka tampil sangat bagus," ungkapnya.

"Menurut saya pribadi, kami memiliki sebuah tim yang bagus. Kami hanya tinggal memerlukan sedikit waktu untuk bisa padu dan lebih baik lagi.""Saya juga ingin berterima kasih pada para suporter yang selalu mendukung perjuangan kami selama ini," tandasnya.

Sumber http://www.bola.net/tim_nasional/firman-utina-kami-telah-melakukan-yang-terbaik-a5011f.html

Liverpool Akan Dapatkan Marveaux

Spekulasi mengenai pemain buruan Liverpool di bursa transfer musim dingin terus bergulir. Pemain terakhir yang disebutkan akan bergabung adalah Sylvain Marveaux.

Winger berusia 24 tahun ini, yang disebut-sebut memiliki kemampuan seperti Florent Malouda-nya Chelsea, sudah terlihat di markas Liverpool dinihari tadi, saat penghuni Anfield itu takluk dari Wolverhampton Wanderers 1-0.

Marveaux terlihat duduk di kursi direktur tim Liverpool. Kabarnya, sudah ada negosiasi di antara kedua pihak untuk menuntaskan proses transfer.

Marveaux sendiri saat ini bermain bersama Rennes. Musim lalu, dari 35 penampilan, dia mencetak sepuluh gol. Di musim ini, dia sudah mencetak satu gol dari sepuluh penampilan.

Kontrak Marveaux bersama Rennes juga akan berakhir di penghujung musim ini.


Sumber http://www.goal.com/id-ID/news/784/transfer-pemain/2010/12/30/2282957/liverpool-segera-gaet-new-malouda

Hodsgon Minta Fans The Reds Tetap Dukung Tim

Manajer Liverpool Roy Hodgson kecewa para suporter tidak memberikan dukungan penuh kepada anak asuhnya saat The Reds kalah 1-0 dari tim tamu Wolves dalam lanjutan Liga Primer Inggris di Anfield, Kamis (30/12) dinihari WIB.

Stephen Ward mencetak gol tunggal pada menit ke-56 sehingga memastikan tiga poin buat Wolves sekaligus mempermalukan Liverpool di kandang sendiri.

Kekalahan ini menjadi yang kedelapan bagi Liverpool di musim ini. Mereka pun harus terdampar di papan tengah klasemen sementara dengan mengumpulkan 22 poin dari 18 pertandingan.

Usai pertandingan, terdengar suara-suara dukungan buat legenda Liverpool Kenny Dalglish dan berbagai ejekan terhadap klub yang dilakukan para suporter yang memadati Anfield.

Mendengar kenyataan itu, Hodgson hanya berharap agar para fans  tetap terus mendukung tim dalam pertandingan-pertandingan ke depannya.

"Saya sudah terbiasa mendapat perlakukan negatif seperti ini. Kenny Dalglish memang saingan saya untuk pekerjaan ini. Ia adalah legenda Liverpool," ujar Hodgson usai pertandingan.

"Tapi, saya tak suka dengan perlakukan seperti ini. Itu memang cara The Kop's yang ingin menunjukkan ketidaksenangan mereka atas apa yang telah diperbuat tim."

"Saya hanya berharap fans menjadi suporter yang bagus karena dukungan yang kami perlukan pada saat ini."


Sumber http://www.goal.com/id-ID/news/1108/sepakbola-inggris/2010/12/30/2282690/hodgson-kecewa-fans-tak-dukung-tim

Surat Untuk Firman Utina

Seorang blogger yang juga seorang sastrawan bernama lengkap Eddri Sumitra menulis sebuah surat untuk Firman Utinam Berikut isi Surat nya :

Kawan, kita sebaya. Hanya bulan yang membedakan usia. Kita tumbuh di tengah sebuah generasi dimana tawa bersama itu sangat langka. Kaki kita menapaki jalan panjang dengan langkah payah menyeret sejuta beban yang seringkali bukan urusan kita. Kita disibukkan dengan beragam masalah yang sialnya juga bukan urusan kita. Kita adalah anak-anak muda yang dipaksa tua oleh televisi yang tiada henti mengabarkan kebencian. Sementara adik-adik kita tidak tumbuh sebagaimana mestinya, narkoba politik uang membunuh nurani mereka. Orang tua, pendahulu kita dan mereka yang memegang tampuk kekuasaan adalah generasi gagal. Suatu generasi yang hidup dalam bayang-bayang rencana yang mereka khianati sendiri. Kawan, akankah kita berhenti lantas mengorbankan diri kita untuk menjadi seperti mereka?

Di negeri permai ini, cinta hanyalah kata-kata sementara benci menjadi kenyataan. Kita tidak pernah mencintai apapun yang kita lakukan, kita hanya ingin mendapatkan hasilnya dengan cepat. Kita tidak mensyukuri berkah yang kita dapatkan, kita hanya ingin menghabiskannya. Kita enggan berbagi kebahagiaan, sebab kemalangan orang lain adalah sumber utama kebahagiaan kita. Kawan, inilah kenyataan memilukan yang kita hadapi, karena kita hidup tanpa cinta maka bahagia bersama menjadi langka. Bayangkan adik-adik kita, lupakan mereka yang tua, bagaimana mereka bisa tumbuh dalam keadaan demikian. Kawan, cinta adalah persoalan kegemaran. Cinta juga masalah prinsip. Bila kau mencintai sesuatu maka kau tidak akan peduli dengan yang lainnya. Tidak kepada poster dan umbul-umbul, tidak kepada para kriminal yang suka mencuci muka apalagi kepada kuli kamera yang menimbulkan kolera. Cinta adalah kesungguhan yang tidak dibatasi oleh menang dan kalah.

Hari-hari belakangan ini keadaan tampak semakin tidak menentu. Keramaian puluhan ribu orang antre tidak mendapatkan tiket. Jutaan orang lantang bersuara demi sepakbola. Segelintir elit menyiapkan rencana jahat untuk menghancurkan kegembiraan rakyat. Kakimu, kawan, telah memberi makna solidaritas. Gocekanmu kawan, telah mengundang tarian massal tanpa saweran. Terobosanmu, kawan, menghidupkan harapan kepada adik-adik kita bahwa masa depan itu masih ada. Tendanganmu kawan, membuat orang-orang percaya bahwa kata “bisa” belum punah dari kehidupan kita. Tetapi inilah buruknya hidup di tengah bangsa yang frustasi, semua beban diletakkan ke pundakmu. Seragammu hendak digunakan untuk mencuci dosa politik. Kegembiraanmu hendak dipunahkan oleh iming-iming bonus dan hadiah. Di Bukit Jalil kemarin, ada yang mengatakan kau terkapar, tetapi aku percaya kau tengah belajar. Di Senayan esok, mereka bilang kau akan membalas, tetapi aku berharap kau cukup bermain dengan gembira.

Firman Utina, kapten tim nasional sepak bola Indonesia, bermain bola lah dan tidak usah memikirkan apa-apa lagi. Sepak bola tidak ada urusannya dengan garuda di dadamu, sebab simbol hanya akan menggerus kegembiraan. Sepak bola tidak urusannya dengan harga diri bangsa, sebab harga diri tumbuh dari sikap dan bukan harapan. Di lapangan kau tidak mewakili siapa-siapa, kau memperjuangkan kegembiraanmu sendiri. Di pinggir lapangan, kau tidak perlu menoleh siapa-siapa, kecuali Tuan Riedl yang percaya sepak bola bukan dagangan para pecundang. Berlarilah Firman, Okto, Ridwan dan Arif, seolah-olah kalian adalah kanak-kanak yang tidak mengerti urusan orang dewasa. Berjibakulah Maman, Hamzah, Zulkifli dan Nasuha seolah-olah kalian mempertahankan kegembiraan yang hendak direnggut lawan. Tenanglah Markus, gawang bukan semata-mata persoalan kebobolan tetapi masalah kegembiraan membuyarkan impian lawan. Gonzales dan Irvan, bersikaplah layaknya orang asing yang memberikan contoh kepada bangsa yang miskin teladan.

Kawan, aku berbicara tidak mewakili siapa-siapa. Ini hanyalah surat dari seorang pengolah kata kepada seorang penggocek bola. Sejujurnya, kami tidak mengharapkan Piala darimu. Kami hanya menginginkan kegembiraan bersama dimana tawa seorang tukang becak sama bahagianya dengan tawa seorang pemimpin Negara. Tidak, kami tidak butuh piala, bermainlah dengan gembira sebagaimana biasanya. Biarkan bola mengalir, menarilah kawan, urusan gol seringkali masalah keberuntungan. Esok di Senayan, kabarkan kepada seluruh bangsa bahwa kebahagiaan bukan urusan menang dan kalah. Tetapi kebahagiaan bersumber pada cinta dan solidaritas. Berjuanglah layaknya seorang laki-laki, kawan. Adik-adik kita akan menjadikan kalian teladan!

Gerrard Mengikuti Pertandingan Final Piala AFF

Kapten dan gelandang Liverpool, Steven Gerrard, turut mengikuti pertandingan final Piala AFF 2010 antara Indonesia dan Malaysia. Ia termasuk rajin meneruskan atau me-retweet perang antara suporter Indonesia dan Malaysia.

Dia memang tak secara langsung menyatakan dukungannya terhadap timnas Indonesia. Namun, hampir semua tulisan di timeline-nya adalah komentar dari para suporter Indonesia.

"Apakah tim nasional Indonesia bisa mengalahkan tim nasional Malaysia di kandangnya sendiri?" tulis Gerrard di akun Twitternya @gerrardsteve.

Saat laga final pertama di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/12/2010) lalu, ia juga tampak mengikuti pertandingan. Pemain bernomor punggung 8 itu tampak kaget saat Indonesia kalah. Namun, tak lupa ia mengucapkan selamat kepada tim Malaysia.

Sumber http://bola.kompas.com/read/2010/12/29/18550565/Steven.Gerrard:.Bisakah.Indonesia.Menang.di.Kandang.

Lucas Diburu Villareal dan Sevilla

Villarreal dan Sevilla menjadi bagian dari kuartet tim Primera Liga Spanyol yang sedang mengejar gelandang Liverpool Lucas Leiva.

Penampilan Leiva yang mulai sedikit menanjak dikabarkan membuat Liverpool siap melepas pemain Brasil berusia 23 tahun itu.

Cedera yang dialami gelandang veteran Marcos Senna dikabarkan membuat Villarreal mencari gelandang tengah baru, sementara pelatih Sevilla Gregorio Manzano ingin mendapatkan pemain baru untuk membangkitkan prestasi timnya yang lesu musim ini.

Dana sekitar €10 juta diyakini cukup untuk merayu bos the Reds Roy Hodgson melepas gelandang yang bergabung ke Anfield pada 2007 itu.

Malaga dan Atletico Madrid juga diyakini sedang mengamati perkembangan status Leiva, dan memiliki dana yang cukup untuk memboyong Leiva. 


Sumber ADSF/2010/12/29/2281865/villarreal-sevilla-kejar-leiva

Irfan Bachdim: Suporter Indonesia Terbaik di Dunia

Timnas Indonesia boleh gagal memboyong trofi Piala AFF 2010, namun kebanggan terhadap Indonesia tak akan berkurang. Hal tersebut termasuk diungkapkan striker timnas Irfan Bachdim yang bisa bermain buat Indonesia untuk pertama kalinya. Dukungan suporter yang sangat gegap gempita salah satu yang menjadi kebanggannya.

"Saya sangat bangga kepada para suporter Indonesia! Ya, Anda semua hebat! Sungguh suporter terbaik di dunia! Saya bangga kepada Anda semua dan menjadi orang Indonesia," kata Irfan Bachdim dalam Bahas Inggris di akun Twitternya, @irfanbachdim20, Minggu (29/12/2010) tak lama setelah pertandingan berakhir.

Seperti pemain lainnya, Irfan pun tak larut dalam kesedihan walaupun saat peluit panjang berakhir sempat menundukkan kepala. Dalam akun Twitternya, ia tetap merasa Timnas Indonesia bermain sangat bagus selama Piala AFF berlangsung. Bahkan, ia mengibur diri kalau Indonesia tetap tim yang bermain terbaik.

"Kami mengalahkan mereka (Malaysia) dua kali!! Hal itu ternyata tak cukup untuk memenangkan piala ini. Namun, kami adalah yang terbaik dalam turnamen secara keseluruhan! Dan suporter kami adalah yang terbaik," lanjut Irfan.

Indonesia memang hanya kalah sekali selama Piala AFF 2010 berlangsung dan dua kali mengalahkan Malaysia. Pada babak penyisihan Indonesia bahkan membantai 5-1. Begitu pula dalam final leg kedua tadi malam dengan skor 2-1. Namun, sayang kemenangan tersebut gagal mengantarkan Indonesia sebagai juara Piala AFF 2010 karena kalah skor agregat 2-4 dari Malaysia. Pada leg pertama di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Indonesia kalah 0-3.

Sumber http://bola.kompas.com/read/2010/12/29/23184159/Irfan.Bachdim:.Suporter.Indonesia.Terbaik.di.Dunia

Semoga 2011 Liverpool Jauh Lebih Baik

Tahun 2010 tinggal hitungan hari lagi. Dan Liverpool masih akan menjalani laga terakhirnya di tahun ini. Wolverhampton Wanderers yang akan menjadi lawan terakhir mereka di tahun 2010.

Dengan performa di tahun 2010 yang tidak bisa dibanggakan, di mana tim masih kesulitan bersaing menembus zona Liga Champions di Liga Primer Inggris, pelatih Roy Hodgson berharap di tahun 2011 segalanya bisa jauh lebih baik lagi.

"Saya punya perasaan tiap hari pemain berkomitmen kepada klub dan akan bekerja lebih keras pada 2011 dari yang sudah mereka lakukan di tahun 2010," kata Hodgson, Rabu (29/12).

"Mereka bisa mewujudkannya, dan sangat penasaran bekerja bersama mereka dan membantu mereka meraihnya. Saya tak kenal takut dalam hal ini. Setiap orang ingin menjadikan 2011 tahun yang lebih baik dibanding tahun 2010."

"Pihak klub mengatasi situasi pengambilalihan dengan sangat baik. Kami tak menggunakannya sebagai alasan, meski saya tak yakin kami butuh alasan karena saya tidak berpikir kami bermain bagus di level ini."

"Saya sudah tak sabar untuk bisa menhadapi tantangan di 2011 dengan tim ini, yang saya rasa sangat bisa memberikan hal yang lebih baik di tahun 2010," tandasnya.


Sumber http://www.goal.com/id-ID/news/1108/sepakbola-inggris/2010/12/29/2281619/hodgson-ingin-2011-jauh-lebih-baik

Kontrak Ngog Segera di Perpanjang

Kontribusi yang cukup dari David Ngog membuat pihak klub menyediakan hadiah khusus untuknya berupa kontrak baru.

Dilaporkan Daily Mail, Rabu (29/12), striker asal Prancis itu akan mendapat kontrak baru jangka panjang. Namun pihak klub tidak merilis berapa durasi pasti dari kontrak tersebut.

Juga diperkirakan akan ada peningkatan jumlah nilai gaji dan klausul buy-out dalam kontraknya.

Ngog sendiri masih terikat kontrak dengan Liverpool hingga 18 bulan mendatang.



Sumber http://www.goal.com/id-ID/news/1108/sepakbola-inggris/2010/12/29/2281640/ngog-segera-perpanjang-kontrak

Liverpool Tolak Pinjamkan Babel

Liverpool, seperti dilaporkan Sky Sports, memutuskan untuk tidak meminjamkan Ryan Babel ke klub lain.

Hal itu diputuskan merujuk pada keinginan sejumlah klub Liga Primer Inggris, salah satunya Birmingham City, untuk menariknya dari Anfield dengan status pinjaman.

Namun Liverpool menolak permohonan tersebut. Alasannya, Roy Hodgson ingin skuadnya tetap komplet, termasuk mereka yang berada di posisi pemain pelapis.

Babel sendiri hanya tampil sebagai starter di skuad Liverpool sebanyak satu kali musim ini. Namun sebagai pemain pengganti, mantan gelandang Ajax Amsterdam itu sudah beberapa kali dimainkan. Sejumlah gol juga pernah diciptakannya untuk Liverpool, baik di kompetisi Liga Primer atau pun Liga Europa.


Sumber http://www.goal.com/id-ID/news/784/transfer-pemain/2010/12/29/2281354/liverpool-tolak-pinjamkan-babel

Timnas Gagal Juara, SBY Sentil PSSI

Kegagalan Indonesia untuk meraih gelar juara Piala AFF membuat gerah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sembari memuji perjuangan para penggawa Garuda Merah Putih, SBY, panggilan akrabnya, meminta PSSI untuk melakukan introspeksi dan evaluasi.

"Saya minta PSSI melakukan evaluasi dalam kajian-kajian agar lebih baik lagi," kata SBY, usai menonton final Piala AFF di Stadion Utama Gelora Bung Karno, seperti dikutip dari Tempo Interaktif.

Sementara itu, SBY mengaku salut dengan perjuangan Firman Utina dan kawan-kawan untuk berusaha mengejar defisit tiga gol mereka. Meski akhirnya gagal menjuarai Piala AFF, menurut SBY, para pemain telah menunjukkan kegigihan mereka dalam berjuang.

"Meskipun kita tidak berhasil (juara) pada malam hari ini. Timnas kita berjuang gigih dengan cetak gol 2-1," kata Yudhoyono.

Dalam laga tersebut, Indonesia memiliki sebuah peluang bagus untuk mengejar defisit gol mereka, kala mendapat hadiah penalti dari wasit. Sayangnya, Utina, yang dipercaya mejadi eksekutor, masih gagal melakukan tugasnya dengan baik. Menanggapi hal ini, SBY tetap bersikap legawa. "Nahas, itupun belum berhasil. Tapi tak apa, timnas Indonesia malam ini bermain gigih dan agresif," kata Yudhoyono.

Lebih lanjut, presiden mengungkapkan rasa optimisnya bahwa Indonesia bakal bisa segera meraih gelar juara. Menurut SBY, permainan yang ditunjukkan para penggawa Garuda Merah Putih di ajang ini merupakan sebuah awal yang baik bagi kebangkitan prestasi timnas kita."Saya yakin dengan dukungan masyarakat, timnas Indonesia suatu saat nanti bisa jadi juara," tandasnya.

Sumber http://www.bola.net/indonesia/timnas-gagal-juara-sby-sentil-pssi-e64b56.html

Review : Takluk di Anfield

Liverpool harus membayar mahal kurangnya waktu latihan mereka dengan kehilangan kemenangan mereka di Anfield dan tim papan bawah Wolverhampton berhasil mencuri tiga poin pertama mereka sejak Maret lalu.

Cuaca buruk karena salju telah memaksa penundaan pertandingan melawan Fulham dan Blackpool, yang berarti The Reds telah absen dari pertandingan liga selama 18 hari. Hal ini menunjukkan bahwa mereka kekurangan strategi dan energi, bahkan dengan kembalinya Steven Gerrard yang telah absen selama enam minggu tak mampu membawa tim itu menemukan kembali semangat juang yang tinggi.

Liverpool membuka peluang pertama mereka di menit ke 7, melalui tendangan Raul Mereiles, akan tetapi tendangan kaki kirinya dari dalam kotak penalti itu masih bisa diselamatkan dengan baik oleh kiper Wolves, Wayne Hennessey. Peluang emas itu menjadi peluang pertama sekaligus terakhir The Reds di babak pertama ini, sebab setiap usaha dari tendangan yang mereka lancarkan selalu mampu diblok oleh pemain belakang tim tamu.

Barisan lini pertahanan Wolves sendiri tampil mengesankan di babak pertama, mereka sangat disiplin dalam menempel pemain depan tuan rumah. Fernando Torres dibuat mati kutu dan tak memiliki peluang satu pun di babak pertama ini. Akan tetapi, penampilan apik barisan belakang tim tamu itu tidak diimbangi oleh lini depan mereka, yang juga tak bisa berbuat apa-apa dengan serangan baliknya. Walhasil gol tak kunjung tercipta dan babak pertama harus berakhir dengan skor kacamata.

Babak ke dua dimulai, The Reds langsung menggebrak tamu mereka. Sayang dua kali peluang emas David N'Gog di menit ke 47 dan 50 belum bisa membuahkan gol bagi Liverpool. Tandukannya memanfaatkan umpan Dirk Kuyt masih tepat dalam genggaman Hennessey dan yang ke dua, tendangannya saat menerima umpan Glen Johnson malah melebar.

Terlalu asik, lini belakang Liverpool sedikit lengah, bahkan publik Anfield harus terdiam di menit ke 53. Berawal dari serangan balik Sylvain Ebanks-Blake langsung mengirimkan umpan terobosan manis kepada Stephen Ward. Pepe Reina tak bisa berbuat banyak mengantisipasi tendangan Ward tersebut, skor pun berubah 0-1 untuk tim tamu. Bagi Ward, ini adalah gol pertamanya di Liga Premier Inggris.

Ketinggalan satu gol, Roy Hodgson pun mulai melakukan pergantian pemain, N'Gog ia tarik dan memasukkan striker Belanda, Ryan Babel. Pemain yang sering mendukung timnas Indonesia melalui Twitter itu pun langsung menjawabnya dengan peluang emas di menit ke 66. Sayang tendangannya masih diblok pemain belakang Wolves.

Di menit ke 73, Hodgson melakukan pergantian pemain lagi, bahkan dua pemain sekaligus. Joe Cole dan Fabio Aurelio ia masukkan untuk mengganti Raul Meireles dan Paul Konchesky.

Namun pergantian itu tetap tak berbuah hasil, serangan The Reds yang dimotori Steven Gerard tetap tak membuahkan hasil dan skor 0-1 untuk kemenangan tim tamu tetap tidak berubah hingga laga usai.Dengan kekalahan ini, Liverpool harus melorot ke peringkat 12, sedangkan Wolves meski menang mereka masih saja berkutat di zona degradasi, mereka tertahan di peringkat ke 18. Namun, bagi Wolves ini adalah prestasi tersendiri, sebab mereka menang dari The Reds terjadi pada 27 tahun lalu.

Sumber http://www.bola.net/inggris/review-the-reds-masih-terluka-941386.html
YOU'LL NEVER WALK ALONE