Babel Dijatuhi Sanksi FA

FA secara resmi menjatuhkan sanksi kepada penyerang Liverpool Ryan Babel atas komentarnya terhadap wasit Howard Webb.

Webb melakukan dua keputusan kontroversial ketika Liverpool tersingkir dari Piala FA setelah kalah 1-0 di kandang Manchester United. Usai pertandingan, Babel merilis foto sang wasit dengan seragam tim lawan di akun Twitter miliknya.

Meski Babel meminta maaf atas reaksi emosional tersebut, FA bergeming dan menjatuhkan hukuman.

"Sanksi dijatuhkan atas komentar serta foto yang dilansir sang pemain di Twitter terhadap wasit Howard Webb," bunyi pernyataan resmi.

Keputusan tersebut disesalkan sejumlah pihak, termasuk manajer Pool Kenny Dalglish.

"Mungkin saya terlalu lama beristirahat dari lingkungan sepakbola, tapi mereka seperti tidak punya selera humor. Babel sudah meminta maaf. Saya kira dia tak cukup pandai secara teknis untuk merekayasa foto hingga seperti itu," tukasnya seperti dilansir Guardian.

Beberapa media juga mempertanyakan sanksi FA karena tidak ada langkah serupa yang dijatuhkan terhadap El-Hadji Diouf ketika berkicau soal tekelnya yang mencederai pemain Queen's Park Rangers, Jamie Mackie, hingga patah tulang. Praktis, Babel menjadi pemain pertama yang dijatuhi sanksi akibat berkomentar melalui Twitter.


Sumber http://www.goal.com/id-ID/news/1108/sepakbola-inggris/2011/01/11/2299529/babel-dijatuhi-sanksi-fa

Owen : Liverpool Telah Berubah

Striker Manchester United Michael Owen menyatakan bahwa Liverpool telah sangat berubah dari saat dirinya berada dalam klub tersebut.

Seperti yang dilansir Tribal Football, Owen menilai bahwa tidak ada pemain bertipe 'Liverpool' di skuad The Reds saat ini.

"Selama bertahun-tahun dalam masa keemasan Liverpool membangun fondasi dalam passing dan pergerakan," ujar Owen.

"Tetapi ketika saya berada disana, semuanya telah berubah kecuali dua orang pemain. Mereka bahkan mendepak dokter dan tim medis."

"Mungkin dalam sepuluh tahun terakhir tidak terlalu banyak pemain yang bertipe 'Liverpool' disana."

"Jika hanya ada satu alasan [masalah], maka itu akan dapat diperbaiki dengan segera. Tetapi disana sangat banyak [masalah yang ada]," tutup mantan striker Liverpool tersebut. 


Sumber http://www.goal.com/id-ID/news/1108/sepakbola-inggris/2011/01/10/2298429/owen-liverpool-telah-berubah

Ferguson Terkejut Berhadapan Dengan Dalglish Lagi

Pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson mengaku bahwa dirinya terkejut saat kembali berhadapan dengan Kenny Dalglish kemarin.

Ferguson memaksa Dalglish menelan kekalahan di laga perdananya dalam membesut Liverpool saat keduanya berjumpa di ajang Piala FA.

"Saya tidak pernah berpikir akan menjumpai hari ini [menghadapi Dalglish kembali]," ungkap Ferguson.

"Ketika anda tidak dalam pertandingan setelah sekian lama anda tidak akan mengira bahwa itu akan muncul di permukaan kembali."

"Tetapi sebenarnya Liverpool mempunyai cara pandang mereka sendiri dalam melangkah dan itu klub mereka sendiri," tutup Ferguson. 


Sumber http://www.goal.com/id-ID/news/1108/sepakbola-inggris/2011/01/10/2298319/ferguson-tidak-menyangka-melawan-dalglish-lagi

Kuyt Sedih Hodgson Dipecat

Penyerang Liverpool, Dirk Kuyt, mengaku sangat sedih melihat kepergian Roy Hodgson dari Anfield. Ia merasa prestasi buruk The Reds bukan hanya menjjadi tanggung jawab eks manajer Fulham itu, tapi juga seluruh pemain.

"Sangat sedih rasanya Roy telah pergi karena Anda tak pernah boleh hanya menyalahkan satu orang. Kami semua [pemain] harus menanggung kesalahan, dan tampil lebih baik," katanya di laman resmi Merseyside Merah.

Meskipun begitu, pemain timnas Belanda itu menaruh harapan besar bahwa Kenny Dalglish sebagai pelatih pengganti Hodgson dapat segera membuat Liverpool bangkit dari keterpurukan.

"Sangat mengecewakan kehilangan manajer seperti Hodgson tapi nilai lebih yang sangat penting adalah kami bisa memasukkan seseorang seperti Kenny. Dia adalah orang yang sangat berpengalaman dan bisa menghasilkan dampak positif ke skuad ini."

"Kenny Dalglish adalah legenda dan orang yang sangat penting bagi klub ini. Saya pikir hal itu sudah menjelaskan segalanya tentang dia, dan keberadaannya di sini adalah untuk menolong kami dan mengembalikan kami ke tempat yang seharusnya." "Hal terpenting adalah membuat Liverpool kembali ke jalur kemenangan."

Sumber http://www.goal.com/id-ID/news/1108/sepakbola-inggris/2011/01/11/2299496/kuyt-sedih-hodgson-dipecat-tapi

Clarke Bangga Jadi Asisten Dalglish

Steve Clarke resmi menjadi asisten Kenny Dalglish di Liverpool. Dia langsung bergabung bersama latihan di Melwood yang dipimpin Dalglish, Senin (10/1) pagi.

Soal penunjukan Clarke memang berlangsung cepat. Mantan asisten Jose Mourinho di Chelsea itu sempat kaget kala dihubungi Liverpool.

"Saya tengah duduk di rumah dan tak melakukan apa-apa. Kini, saya punya kesempatan kembali ke sepak bola dan bekerja sama dengan legenda Kenny Dalglish, melatih salah satu tim terbaik dunia," kata Clarke di situs resmi Liverpool. "Ini adalah tawaran yang tak mungkin bisa ditolak." Clarke pun senang dengan sambutan hangat dari kubu Liverpool. "Terlebih kala di Melwood. Saya tak sabar untuk kerja bareng Kenny dan seluruh staf, guna membawa klub ini kembali bersaing," tandasnya.

Sumber http://www.duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Liga-Inggris/Kompetisi-Lain/News/Clarke-Bangga-Kerja-Bareng-Dalglish-di-Liverpool

Hanya Dengan SMS Dan Email

Urusan pecat-memecat dan tunjuk manajer baru bukan persoalan sulit bagi klub-klub di Liga Premier Inggris. Hanya dengan surat, bahkan SMS, keputusan pun langsung berlaku tanpa aksi protes, apalagi demo massa.

Hanya dengan SMS dari Liverpool yang memintanya kembali ke klub yang tengah dalam keadaan ”genting”, Kenny Dalglish pun langsung meninggalkan liburan pelayarannya bersama sang istri, Marina, di Bahrain. Liburan itu seharusnya berlangsung seminggu, tetapi Dalglish langsung meninggalkannya pada hari kedua. Dalglish langsung terbang kembali ke Inggris untuk menangani klub yang terakhir kali dia pegang 20 tahun lalu.

Dalglish (59) memang sangat ingin kembali menangani klub yang membesarkannya sebagai pemain, setelah menggantikan Kevin Keegan pada 1977. Ketika kabar pemecatan Rafael Benitez semakin kencang, Dalglish menyodorkan diri untuk posisi manajer Liverpool, tetapi dia kalah memikat dibandingkan dengan Hodgson.

Posisi Dalglish di Liverpool saat ini adalah manajer sementara sampai berakhirya musim liga tahun ini. Meski demikian, Dalglish yang mundur sebagai manajer Liverpool pada Februari 1991 tetap menginginkan posisinya sebagai manajer klub terhormat itu bersifat permanen. Oleh karena itu, dia sudah meminta para pemilik Liverpool untuk mempertimbangkan kembali rencana mereka mencari manajer yang lebih bergengsi pada musim panas mendatang.

Pemecatan via ”e-mail”

Sebaliknya, kiprah Hodgson di Liverpool berakhir pada hari ke-192, dengan sebuah surat elektronik yang dikirimkan pemilik Liverpool, John W Henry dan Tom Werner dari AS, Jumat (7/1) malam. Padahal, hanya beberapa jam sebelumnya, Hodgson diwawancara oleh staf pengelola situs resmi Liverpool mengenai pertarungan klubnya dengan Manchester United.

”Saya sangat sedih karena belum bisa menanamkan kehadiran saya kepada pasukan karena tidak diberi waktu untuk membawa pemain-pemain baru ke dalam klub pada masa peralihan ini dan tidak bisa menjadi bagian proses membangun kembali Liverpool,” ungkap Hodgson seperti dikutip Mail Online.

Situs People.co.uk mengungkapkan, ketika surat elektronik itu masuk, Hodgson berada di kediamannya di Merseyside. E-mail itu menyebutkan, kedua pemilik Liverpool itu tidak memercayai lagi kemampuannya untuk memajukan klub sehingga dia dibebastugaskan.

Mendapat surat pemecatan itu, Hodgson pun langsung memberi tahu tim penasihat hukumnya untuk mulai memproses kompensasi tiga juta poundsterling (sekitar Rp 42 miliar) yang sudah disepakati sebelumnya.

Meski Hodgson tidak protes, cara dia dipecat oleh para pemilik Liverpool cukup membuat sejumlah tokoh senior Asosiasi Manajer Liga marah. Cara pemecatan ”ala koboi” seperti itu dianggap tidak menghormati manajer yang sangat berpengalaman tersebut.

Hodgson sendiri jelas tidak ingin mundur dan meyakini bisa melanjutkan tugasnya dan membangkitkan kembali semangat serta kekompakan para pemain Liverpool. Dia juga berkeras kepada beberapa kawan dekatnya untuk menggelar konferensi pers pada Jumat petang seperti biasa, tetapi hal itu kemudian dibatalkan oleh beberapa pengurus klub Liverpool.Meski tak suka dengan cara pemecatan yang kurang gentleman itu, para manajer liga Inggris kini harus menerima cara yang kurang terhormat tersebut karena beberapa klub Inggris tidak lagi dimiliki orang Inggris.

Sumber http://www.goal.com/id-ID/news/1108/sepakbola-inggris/2011/01/10/2298319/ferguson-tidak-menyangka-melawan-dalglish-lagi

Dalglish Janji Bawa The Reds ke Papan Atas

Arsitek baru Liverpool, Kenny Dalglish mengaku tidak khawatir dengan tekanan yang diberikan dari pihak manajemen The Reds. Dalglish direkrut kubu Liverpool untuk menggantikan manajer Roy Hodgson yang dinilai gagal.

Alhasil, Dalglish diharapkan menjadi dewa penyelamat Liverpool pada musim ini. Tekanan tersebut justru bukan masalah bagi Dalglish.

"Aku setuju dengan tekanan yang datang saat pertama kali kemari. Aku akan memberikan seluruh kemampuan untuk pekerjaan ini," janji Dalglish.

"Bagaimana kamu tahu sudah melakukan segalanya tanpa mencoba? Oleh karena itu, aku akan memberikan segalanya untuk membawa klub ini meraih posisi yang lebih baik," lanjutnya.

"Semua janji yang aku berikan sama seperti saat bermain di sini pada 1977. Liverpool percaya 100 persen kepada aku. Dan, aku akan melakukan hal yang sama terhadap klub," pungkas Dalglish.

Sumber  http://www.duniasoccer.com/Duniasoccer/Internasional/Liga-Inggris/Kompetisi-Lain/News/Dalglish-Janji-Bawa-The-Reds-ke-Papan-Atas

Dalglis Belum Lupa Melatih

Kenny Dalglish, membantah bahwa dia agak kagok menangani tim, setelah 10 tahun tak menjadi pelatih. Menurutnya, dia belum lupa melatih.

Dalglish kembali menangani Liverpool menggantikan Roy Hodgson. Dia terakhir melatih Celtic dan dipecat pada 2000. Setelah itu, ia tak pernah melatih lagi, kecuali diminta menangani Akademi Liverpool.

Dalglish baru sekali mendampingi Liverpool saat melawan Manchester United di Piala FA dan kalah 0-1. Pelatih 59 tahun itu menegaskan, hasil itu bukan karena dia masih harus melakukan penyesuaian untuk melatih.

"Saya kira bukan itu masalahnya. Saya menyaksikan sepak bola sebanyak orang-orang yang terlibat sepak bola. Saya penonton yang selalu berpikir," terang Dalglish.

Dalglish memang bagian dari kebesaran Liverpool. Saat menjadi pemain, dia membawa klub itu juara Divisi Utama (sekarang Premier League) sebanyak enam kali. Dia juga mempersembahkan satu Piala FA, empat Piala Liga, lima Charity Shield, tiga Liga Champions, dan satu Piala Super Eropa.

Begitu menjadi manajer Liverpool pada 1985-1991, dia memeprsembahkan tiga gelar Divisi Utama, dua Piala FA, dan dua Charity Shield. Pengalaman dan suksesnya itu diharapkan kembali membawa kebesaran "The Reds". Penunjukan Dalglish memang terkesan terburu-buru dan mendadak, setelah pemecatan Roy Hodgson. Namun, Dalglish menegaskan, dia bukan sekadar lewat, tapi akan bekerja seperti pealtih lainnya.

Sumber http://bola.kompas.com/read/2011/01/11/05093517/Dalglish:.Saya.Belum.Lupa.Melatih
YOU'LL NEVER WALK ALONE