Hanya Dengan SMS Dan Email

Urusan pecat-memecat dan tunjuk manajer baru bukan persoalan sulit bagi klub-klub di Liga Premier Inggris. Hanya dengan surat, bahkan SMS, keputusan pun langsung berlaku tanpa aksi protes, apalagi demo massa.

Hanya dengan SMS dari Liverpool yang memintanya kembali ke klub yang tengah dalam keadaan ”genting”, Kenny Dalglish pun langsung meninggalkan liburan pelayarannya bersama sang istri, Marina, di Bahrain. Liburan itu seharusnya berlangsung seminggu, tetapi Dalglish langsung meninggalkannya pada hari kedua. Dalglish langsung terbang kembali ke Inggris untuk menangani klub yang terakhir kali dia pegang 20 tahun lalu.

Dalglish (59) memang sangat ingin kembali menangani klub yang membesarkannya sebagai pemain, setelah menggantikan Kevin Keegan pada 1977. Ketika kabar pemecatan Rafael Benitez semakin kencang, Dalglish menyodorkan diri untuk posisi manajer Liverpool, tetapi dia kalah memikat dibandingkan dengan Hodgson.

Posisi Dalglish di Liverpool saat ini adalah manajer sementara sampai berakhirya musim liga tahun ini. Meski demikian, Dalglish yang mundur sebagai manajer Liverpool pada Februari 1991 tetap menginginkan posisinya sebagai manajer klub terhormat itu bersifat permanen. Oleh karena itu, dia sudah meminta para pemilik Liverpool untuk mempertimbangkan kembali rencana mereka mencari manajer yang lebih bergengsi pada musim panas mendatang.

Pemecatan via ”e-mail”

Sebaliknya, kiprah Hodgson di Liverpool berakhir pada hari ke-192, dengan sebuah surat elektronik yang dikirimkan pemilik Liverpool, John W Henry dan Tom Werner dari AS, Jumat (7/1) malam. Padahal, hanya beberapa jam sebelumnya, Hodgson diwawancara oleh staf pengelola situs resmi Liverpool mengenai pertarungan klubnya dengan Manchester United.

”Saya sangat sedih karena belum bisa menanamkan kehadiran saya kepada pasukan karena tidak diberi waktu untuk membawa pemain-pemain baru ke dalam klub pada masa peralihan ini dan tidak bisa menjadi bagian proses membangun kembali Liverpool,” ungkap Hodgson seperti dikutip Mail Online.

Situs People.co.uk mengungkapkan, ketika surat elektronik itu masuk, Hodgson berada di kediamannya di Merseyside. E-mail itu menyebutkan, kedua pemilik Liverpool itu tidak memercayai lagi kemampuannya untuk memajukan klub sehingga dia dibebastugaskan.

Mendapat surat pemecatan itu, Hodgson pun langsung memberi tahu tim penasihat hukumnya untuk mulai memproses kompensasi tiga juta poundsterling (sekitar Rp 42 miliar) yang sudah disepakati sebelumnya.

Meski Hodgson tidak protes, cara dia dipecat oleh para pemilik Liverpool cukup membuat sejumlah tokoh senior Asosiasi Manajer Liga marah. Cara pemecatan ”ala koboi” seperti itu dianggap tidak menghormati manajer yang sangat berpengalaman tersebut.

Hodgson sendiri jelas tidak ingin mundur dan meyakini bisa melanjutkan tugasnya dan membangkitkan kembali semangat serta kekompakan para pemain Liverpool. Dia juga berkeras kepada beberapa kawan dekatnya untuk menggelar konferensi pers pada Jumat petang seperti biasa, tetapi hal itu kemudian dibatalkan oleh beberapa pengurus klub Liverpool.Meski tak suka dengan cara pemecatan yang kurang gentleman itu, para manajer liga Inggris kini harus menerima cara yang kurang terhormat tersebut karena beberapa klub Inggris tidak lagi dimiliki orang Inggris.

Sumber http://www.goal.com/id-ID/news/1108/sepakbola-inggris/2011/01/10/2298319/ferguson-tidak-menyangka-melawan-dalglish-lagi

0 komentar:

Posting Komentar

YOU'LL NEVER WALK ALONE