Hicks, Gillet Lengser Terhina dari Liverpool

“Itu kesempatan terakhir (mereka) pergi dengan kepala tegak. Kini, mereka (harus) meninggalkan (Liverpool) dalam keadaan terhina,” ujar Chairman Martin Broughton, Kamis (7/10).

The Kop kemarin (6/10) WIB menerima tawaran senilai 300 juta poundsterling (Rp4,2 triliun) dari New England Sports Venture (NESV), pemilik Boston Red Sox, untuk mengambil alih kepemilikan klub Merseyside itu. Hicks dan Gillet terus menjegal penjualan The Reds dan berusaha dengan berbagai cara untuk tetap menguasai Liverpool.


Puncaknya, duo Amerika Serikat itu berupaya memecat Managing Director Christian Purslow dan Direktur Komersial Ian Ayre beberapa menit sebelum pertemuan untuk mendiskusikan calon pembeli baru itu, Selasa (5/10) malam atau Rabu WIB. Upaya tersebut gagal karena mereka berdua kalah suara setelah Broughton mendukung Purslow dan Ayre.

"Mereka semestinya tinggal bilang ke fans bahwa ‘kami berjanji akan mendatangkan pemilik (baru) yang pas dan kami telah melakukannya meski dengan pengrobanan pribadi.”

Broughton yang memimpin upaya pencarian investor baru menekankan, “Jejak peninggalan mereka tidak akan pernah bagus. Kasihan, mereka memilih jalan ini.”

NESV masih harus menunggu putusan pengadilan tinggi atas gugatan Hikcs dan Gillet atas penjualan Liverpool kepada kelompok bisnis asal AS yang juga memiliki New England Sports Network, Fenway Sports Group, dan Rousch Fenway Racing itu. Sidang pengadilan yang putusannya akan menjadi lampu hijau bagi proses pengambil alihan kepemilikan Liverpool dari Hikcs dan Gillet itu kemungkinan digelar pekan ini.

Jika pengambil alihan itu sudah disahkan pengadilan, dana 300 juta pound dari NESV itu akan dipergunakan untuk membayar utang klub kepada Royal Bank of Scotland sebesar 237 juta pound plus untuk biaya-biaya lainnya. Utang itu jatuh tempo 15 Oktober ini. Dan, Hicks dan Gillett akan merugi 144 juta pound, jumlah uang yang diklaim digelontorkan ke klub dari kocek pribadi mereka.

Sejauh ini, kehadiran duo pemilik asal AS itu tidak mendapat simpati dari Liverpudlian, sebutan untuk para pendukung Liverpool. Di internal pengurus klub dan para pemain, mereka juga kurang populer.

Sumber dari http://www.inilah.com

0 komentar:

Posting Komentar

YOU'LL NEVER WALK ALONE