Review : Takluk di Anfield

Liverpool harus membayar mahal kurangnya waktu latihan mereka dengan kehilangan kemenangan mereka di Anfield dan tim papan bawah Wolverhampton berhasil mencuri tiga poin pertama mereka sejak Maret lalu.

Cuaca buruk karena salju telah memaksa penundaan pertandingan melawan Fulham dan Blackpool, yang berarti The Reds telah absen dari pertandingan liga selama 18 hari. Hal ini menunjukkan bahwa mereka kekurangan strategi dan energi, bahkan dengan kembalinya Steven Gerrard yang telah absen selama enam minggu tak mampu membawa tim itu menemukan kembali semangat juang yang tinggi.

Liverpool membuka peluang pertama mereka di menit ke 7, melalui tendangan Raul Mereiles, akan tetapi tendangan kaki kirinya dari dalam kotak penalti itu masih bisa diselamatkan dengan baik oleh kiper Wolves, Wayne Hennessey. Peluang emas itu menjadi peluang pertama sekaligus terakhir The Reds di babak pertama ini, sebab setiap usaha dari tendangan yang mereka lancarkan selalu mampu diblok oleh pemain belakang tim tamu.

Barisan lini pertahanan Wolves sendiri tampil mengesankan di babak pertama, mereka sangat disiplin dalam menempel pemain depan tuan rumah. Fernando Torres dibuat mati kutu dan tak memiliki peluang satu pun di babak pertama ini. Akan tetapi, penampilan apik barisan belakang tim tamu itu tidak diimbangi oleh lini depan mereka, yang juga tak bisa berbuat apa-apa dengan serangan baliknya. Walhasil gol tak kunjung tercipta dan babak pertama harus berakhir dengan skor kacamata.

Babak ke dua dimulai, The Reds langsung menggebrak tamu mereka. Sayang dua kali peluang emas David N'Gog di menit ke 47 dan 50 belum bisa membuahkan gol bagi Liverpool. Tandukannya memanfaatkan umpan Dirk Kuyt masih tepat dalam genggaman Hennessey dan yang ke dua, tendangannya saat menerima umpan Glen Johnson malah melebar.

Terlalu asik, lini belakang Liverpool sedikit lengah, bahkan publik Anfield harus terdiam di menit ke 53. Berawal dari serangan balik Sylvain Ebanks-Blake langsung mengirimkan umpan terobosan manis kepada Stephen Ward. Pepe Reina tak bisa berbuat banyak mengantisipasi tendangan Ward tersebut, skor pun berubah 0-1 untuk tim tamu. Bagi Ward, ini adalah gol pertamanya di Liga Premier Inggris.

Ketinggalan satu gol, Roy Hodgson pun mulai melakukan pergantian pemain, N'Gog ia tarik dan memasukkan striker Belanda, Ryan Babel. Pemain yang sering mendukung timnas Indonesia melalui Twitter itu pun langsung menjawabnya dengan peluang emas di menit ke 66. Sayang tendangannya masih diblok pemain belakang Wolves.

Di menit ke 73, Hodgson melakukan pergantian pemain lagi, bahkan dua pemain sekaligus. Joe Cole dan Fabio Aurelio ia masukkan untuk mengganti Raul Meireles dan Paul Konchesky.

Namun pergantian itu tetap tak berbuah hasil, serangan The Reds yang dimotori Steven Gerard tetap tak membuahkan hasil dan skor 0-1 untuk kemenangan tim tamu tetap tidak berubah hingga laga usai.Dengan kekalahan ini, Liverpool harus melorot ke peringkat 12, sedangkan Wolves meski menang mereka masih saja berkutat di zona degradasi, mereka tertahan di peringkat ke 18. Namun, bagi Wolves ini adalah prestasi tersendiri, sebab mereka menang dari The Reds terjadi pada 27 tahun lalu.

Sumber http://www.bola.net/inggris/review-the-reds-masih-terluka-941386.html

0 komentar:

Posting Komentar

YOU'LL NEVER WALK ALONE