Gagal Pertahankan Liverpool, Hicks dan Gillet Frustrasi

Beralihnya kepemilikan di Liverpool membuat gerah Tom Hicks dan George Gillet. Keduanya menyerang direksi klub, Royal Bank of Scotland, dan Liverpudlian setelah gagal mempertahankan kukunya di Anfield.

Pemilik klub bisbol Red Sox, Ajohn W. Henry menyelesaikan proses akuisisi Liverpool Jumat kemarin dan langsung membayar beban hutang yang dimiliki klub.

Liverpudlian, yang kini bisa bernafas lega berharap Hicks dan Gillet adalah hal terakhir yang ingin didengar. Namun, pebisnis asal Texas itu merasa terpukul setelah mengetahui klub yang sempat dikuasainya tiga tahun kini berpindah tangan.

“Saya terkejut, terpukul, frustrasi...ini menyakitkan bagi keluarga. Ini (Liverpool) adalah aset berharga telah dirampas dengan cara penipuan terbesar. Saya sangat marah dengan hal ini,” tegas Hicks, Minggu (17/10).

Hicks berdalih pihaknya padahal telah menyiapkan uang untuk membayar hutang dari RBS senilai 237 juta pound sterling (Rp 3,3 triliun) Jumat kemarin. Namun 'konspirasi terorganisir' yang melibatkan pihak bank dan direktur-direktur di Liverpol menghalangi pihaknya untuk melunasi hutang.

Secara khusus Hicks menyerang para direksinya yang memberi lampu hijau kepada NESV yang dimiliki Henry untuk melepas Liverpool. “Martin Broughton ingin mencari muka karena ia adalah suporter Chelsea. Ia bahkan bukan seorang Liverpudlian. Ia ingin diklaim orang sebagai orang yang menyingkirkan orang Amerika di Liverpool,” tegasnya.

Hicks mengaku kecewa kepada klub. Ia mengklaim masih ada pihak lain yang lebih baik dan kaya ketimbang NESV, namun kegigihannya terhalang perlawanan Liverpudlian yang melancarkan perlawanan melalui 'kampanye teroris dari internet'.

Hicks dan Gillet namun tidak menyerah. Keduanya berencana untuk mengambil langkah hukum untuk meraih uang kerugian dan meyakinkan akuisisi Liverpool yang dilakukan NESV akan berakhir di meja hijau.

Sumber  http://bola.tempointeraktif.com

0 komentar:

Posting Komentar

YOU'LL NEVER WALK ALONE