Adalah duo owner lama George Gillet dan Tom Hicks yang menilai seperti itu setelah mereka dikatakan kalah dalam "pertarungan" dengan Henry serta New England Sports Venture (NESV). Saat itu proses takover berjalan begitu lama sebab Gillet-Hicks menganggap harga yang ditawarkan NESV.
Mereka berdua pun merasa dicurangi oleh pihak direksi klub dan harus menderita kerugian sebesar 135 juta pound, karena saat membeli klub pemegan 18 gelar Liga Inggris ini tiga tahun lalu, Hicks-Gillet harus menggelontorkan dana sebesar 435 juta pound.
Henry selaku pemilik baru Liverpool segera angkat bicara dan menganggap harga yang ditawarkan mereka pantas untuk kekacauan finansial yang sudah ditimbulkan dua kompatriotnya asal Amerika Serikat.
Menurutnya harga Liverpool yang kini 300 juta pound bisa naik di tahun-tahun mendatang terkait misi dan visi yang akan dilakukannya demi membawa penghuni Anfield itu menuju masa kejayaannya lagi.
"Saya tahu beberapa orang bilang harga ini murah untuk Liverpool namun kelihatannya tidak seperti itu," tutur Henry kepada Sky Sports.
"Jika anda melakukan dengan kecerdasan anda, jika anda memang benar-benar cerdas, anda akan mencoba menemukan bahwa ada yang salah. Dan kami menemukannya sangat banyak," sambung pria yang juga bos dari klub MLB, Boston Red Sox.
"Banyak pekerjaan dalam jumlah besar yang harus dilakukan di sini dan itu membutuhkan waktu lama. Ada isu besar soal finansial namun pada akhirnya kami memutuskan bahwa kami sangat ini berkompetisi di level ini," tuturnya.
"Kami harus pintar, tegas dan agresif karena ini adalah tantangan yang hebat. Banyak alasan kenapa kami memutuskan untuk tidak main-main dengan hal ini."
"Sering kami mengira tantangan ini terlalu besar namun pantas kami lakukan untuk klub ini (Liverpool). Dan kami sangat tertarik dengan tantangan itu," tuntasnya.
Sumber http://www.detiksport.com
0 komentar:
Posting Komentar