Carroll meninggalkan St. James’ Park di penghujung bursa transfer jilid II dan bergabung dengan The Reds, setelah kubu The Magpies sepakat menerima mahar senilai 35 juta poundsterling. Ya, nilai yang cukup besar, namun sekaan sia-sia bagi Pardew.
Pelatih yang menggantikan Chris Hughton tak mampu berbuat banyak guna menambal posisi yang diwariskan Carroll. Pardew hanya bisa merasa kehilangan dan baru mendapat kesempatan mencari pengganti pada bursa transfer akhir musim nanti.
“Saya tidak bisa katakan bursa transfer kali ini sukses bagi kami, benarkah? Kami kehilangan Andy Carroll,” sesal Pardew, seperti dilansir Footylatest.com, Rabu (2/2/2011).
“Suasana di kamp latihan sangat tidak baik. Kami kecewa karena kehilangan seorang pemain sekaligus teman. Kecewa? Ya, Anda tidak dapat menyembunyikannya karena Liverpool mendapatkan Carroll dan (Luis) Suarez, dan Chelsea merekrut (Fernando) Torres, sedangkan kami tidak mendapat tambahan striker di bursa kali ini,” sungutnya.
Pardew tak hanya menggambarkan kekecewaan skuad yang baru diraciknya sejak awal Desember 2010. Pelatih kelahiran Wimbledon mengaku sangat frustrasi kehilangan salah satu striker terbaiknya, yang sebenarnya masih masih menyisakan masa kontrak hingga 2015 mendatang.
“Saya kecewa. Hanya itu kata yang bisa saya ungkapkan. Kami kehilangan pemain hebat. Uang itu tidak bisa saya gunakan besok, jadi tidak berguna bagi saya,” imbuhnya.
“Ini membuat frustrasi, fans Newcastle juga frsutrasi melihat pemain seperti Andy harus pergi. Tapi kami tidak bisa terus menyesalinya, kami harus tetap maju,” sambung pelatih 49 tahun.
“Situasinya jelas sejak saya datang ke sini. Struktur finansial klub tidak menunjukkan kemakmuran. Saya hanya ingin katakan, bersama Andy Carroll kami membuka kembali tawaran untuknya dan sebenarnya, saya tetap tidak ingin dia pergi sampai akhirnya tiba situasi luar biasa seperti kemarin,” tutupnya.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar