'Bukan Liverpool Warisan Benitez'

Rafael Benitez mendapat warisan tim yang sudah di Inter Milan, walaupun tidak mengakuinya secara langsung pada Jose Mourinho. Soal Liverpool, ia merasa meninggalkan warisan yang bagus juga.

Benitez adalah orang terakhir di kursi kepelatihan Liverpool sebelum mempekerjakan Roy Hodgson di musim ini. Saat ditinggalkan pria Spanyol itu, "Si Merah" finish di peringkat tujuh klasemen Liga Inggris -- dan nol trofi.

Buruknya performa dan prestasi membuat Benitez ditendang direksi klub. Saat dimintai komentarnya tentang keadaan Liverpool yang belum membaik, Benitez merasa "jauh" dari keharusan "bertanggung jawab".

"Saya yakin, saya meninggalkan skuad yang lebih baik dibanding sebelumnya. Waktu itu kami tahu, kami harus membawa pemain-pemain yang lebih baik," ujar Benitez yang pertama kali ke Anfield di tahun 2004 itu.

"Kami meninggalkan sebuah tim yang sangat baik. Banyak orang membicarakan soal warisan, tapi ini warisan yang fantastis," sambungnya, seperti dilansir harian Independent.

"Waktu saya keluar, (Javier) Mascherano, (Yossi) Benayoun dan (Albert) Riera masih ada, bersama dengan (Jamie) Carragher, (Steven) Gerrard, (Jay) Spearing, (Stephen) Darby, (Emiliano) Insua, (Diego) Cavalieri dan (Jonjo) Shelvey.

"Mereka tak bisa membicarakan soal warisan ketika (Christian) Purslow (managing director) dan Hodgson merekrut tujuh pemain. Mereka sudah mengubah skuad ini," tandasnya.

Benitez dianggap mendapatkan kemudahan untuk membesut Inter karena klub Italia itu sudah kuat. Yang mengatakan demikian adalah Jose Mourinho, yang memberi Nerazzurri tiga gelar sebelum ia pindah ke Real Madrid.

Hanya saja, walaupun belakangan mengakui hal itu, Benitez tidak menyebut Mourinho sebagai orang yang telah membuat Inter klub yang kuat dan stabil. Ia cuma merujuk dua nama, yakni Hector Cuper dan Roberto Mancini.

Benitez mengakui pernah melakukan kesalahan-kesalahan pula selama bekerja di Anfield. Namun dia merasa, kendala terbesar dia adalah masalah-masalah di luar lapangan (off field). Salah satu isu terbesar buat dia adalah kebijakan direksi klub untuk membeli pemain-pemain (mahal) yang dia inginkan.

Disadur dari http://www.detiksport.com

0 komentar:

Posting Komentar

YOU'LL NEVER WALK ALONE