Liverpool, Oh.. Liverpool

Beberapa minggu terakhir, persatuan fans Liverpool (BigReds) dari seluruh dunia yang bersatu dibawah payung Spirit of Shankly, giat mendesak co-owners Tom Hicks dan George Gillet menjual club ke investor baru.

Di bawah kepemimpinan duo Amerika Serikat itu, The Reds berhutang 237 juta pound atau sekitar Rp3,341 triliun pada Royal Bank of Scotland (RBS). Krisis keuangan berdampak pada stabilitas.



Kini, waktu Hicks dan Gillet mengontrol Liverpool agaknya tinggal hitungan hari. Pasalnya, 15 Oktober nanti adalah pemanggilan pertama mereka oleh chief creditor RBS, apalagi kalau bukan perihal utang. Jatuh temponya sendiri adalah bulan depan.

Mengingat banderol yang dipasang Hicks dan Gillet pada harga jual Liverpool mencapai 600 juta pound, sulit rasanya ada pembeli dalam jangka waktu tersebut.

Efek krisis keuangan klub Merseyside ini mulai terlihat pada paruh musim lalu. Saat itu klub dilatih Rafael Benitez yang akhirnya gagal melanjutkan tradisi Steven Gerrard cs masuk empat besar. Rafa dicopot, masuk Roy Hodgson. Sejauh tujuh pekan bergulirnya Liga Primer, kinerja Hodgson jauh lebih buruk dari Rafa.

Hingga match day 7,Liverpool baru menang sekali, sedang imbang dan kalah masing-masing tiga. Hanya mencetak dua gol dan kemasukan enam, terpuruk di urutan 18 klasemen dengan enam poin.

Laporan Liverpool Echo mengklaim, Spirit of Shankly takkan berhenti mendesak Hicks-Gillet lengser. Rumor yang beredar menyebutkan fans dari seluruh dunia bakal melakukan aksi boikot dengan tak membeli jersey dan souvenir asli Liverpool.

Disadur dari http://www.inilah.com

0 komentar:

Posting Komentar

YOU'LL NEVER WALK ALONE